Vertical Rescue adalah tindakan penyelamatan korban yang berada di tempat tinggi seperti tebing, menara, gedung atau gedung bertingkat. Termasuk membantu korban yang terjatuh di sumur. Risiko tinggi bagi penyelamat vertikal di medan seperti ini adalah terjatuh. Hal ini membutuhkan penguasaan skill dan keberanian untuk berada pada level yang tinggi. Bapak Wiyanto selaku Staf Logistik Kedaruratan menyampaikan bahwa tujuan BPBD Wonogiri dalam pelatihan Vertical Rescue bagi siswa adalah untuk membentuk siswa yang mempunyai kepedulian, tanggap dan keterampilan terhadap situasi aksi bencana di wilayahnya masing-masing. Kegiatan ini diawali dengan materi mengenai dasar-dasar tali-temali yang terdiri dari simpul hidup, simpul mati, simpul pangkal, simpul jangkar, simpul kambing, simpul 8, simpul kupu-kupu dan simpul ganda 8. Selain itu juga diberikan pengenalan peralatan yang dibutuhkan. untuk Vertical Rescue yang terdiri dari helm, sarung tangan, sepatu, jumar, harness, carabiner, tali penyelamat, ascender, pulley, hanger, ring hanger, kernmentel, figure of Eight, dan lain-lain. dibimbing oleh pelatih berpengalaman dari BPBD Wonogiri.
Jenis-Jenis Tektik Vertical Rescue
Ada tiga jenis teknik yang digunakan dalam penyelamatan vertikal, yaitu transportasi, keturunan, dan suspensi. Pengangkutan dilakukan pada saat korban berada di bawah penolong, yaitu korban diangkat ke tempat yang lebih tinggi. Proses pergerakan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi beban benda ketika ditarik ke atas. Menurunkan merupakan kebalikan dari teknik hauling yaitu menurunkan korban ke tempat yang lebih rendah karena korban berada diatas helper. Kemudian yang terakhir adalah suspensi, yaitu teknik menggerakkan benda dengan cara menyilangkannya baik ke tempat yang lebih tinggi, sejajar, maupun lebih rendah dari posisi di mana benda itu berada. Teknik ini merupakan alternatif terakhir, karena teknik ini akan memakan waktu yang cukup lama.