Hard Skill dan Soft Skill – Sejak kecil, orang tua kita mungkin sudah sering mengingatkan kita: “Belajar yang giat, mendapat nilai bagus, jadi yang terbaik di kelas…” dan nasehat serupa yang mengharapkan kita menjadi anak yang berprestasi. Oleh karena itu, siswa SD hingga SMA pasti mengejar nilai, karena angka-angka di rapor menunjukkan seberapa sukses seorang siswa di kelas.

Lalu, bagaimana saat Anda masih kuliah? Apa masih seperti SMA? Yang penting dapat nilai bagus? Jadi apakah Anda masih berjuang dan mempertaruhkan segalanya untuk mendapatkan IPK yang tinggi?

Ada baiknya kita memahami tujuan kita kuliah, agar kita tidak kehilangan kesempatan dan hal-hal yang lebih berharga dari sekedar IPK yang tinggi. Kita kuliah agar bisa sukses di masa depan, setelah lulus kita bisa berkarir, mendapatkan penghasilan sendiri, entah itu bekerja di perusahaan, atau memulai bisnis sendiri.

Yuk kita kenali dulu Hard Skill dan Soft Skillnya, agar kita lebih jelas ke arah mana menekuni ilmu pengetahuan, agar kita tahu apa saja yang penting dan perlu ditekuni semasa kuliah, dan kelak lulus sebagai lulusan yang siap bekerja atau bekerja. . siap untuk sukses.

Hard Skill

Jika dijelaskan secara sederhana, hard skill adalah kemampuan yang kita miliki secara khusus untuk melakukan suatu pekerjaan atau bidang spesialisasi. Banyak sekali contoh hard skill, seperti ilmu atau sains yang kita pelajari di bangku kuliah, baik itu teori, keterampilan teknis, mengoperasikan komputer atau perangkat lainnya, atau pengetahuan khusus tentang jurusan yang kita ambil.

Misalnya mahasiswa jurusan akuntansi tentunya akan mempelajari hardskill berupa pembuatan neraca yang seimbang, mahasiswa teknik sipil akan belajar bagaimana membuat pondasi bangunan menjadi kuat, mahasiswa jurusan desain akan belajar bagaimana mengubah ide-ide yang ada di pikiran menjadi desain yang dapat dipahami orang lain, dan sebagainya.

Baca Juga: Vertical Rescue: Sekolah Vertical Rescue Banten Beserta Arti Dan Penjelasannya

Kemampuan hardskill terlihat dari IPK seorang mahasiswa yang tidak mempunyai jam kerja banyak atau bahkan tidak mempunyai pengalaman kerja sama sekali. Jika IPKnya tinggi, kemungkinan besar ia menguasai bidang studinya dengan baik, begitu pula sebaliknya.

Soft Skill

Soft skill lebih bersifat abstrak dibandingkan hard skill. Berbeda dengan hard skill yang diukur dengan nilai, soft skill tidak diajarkan sebagai mata kuliah di kelas sehingga tidak ada sistem penilaian.

Soft skill terdiri dari kemampuan berinteraksi dengan orang lain (interpersonal skill) dan kemampuan mengelola diri sendiri (intrapersonal skill).

Keterampilan interpersonal mencakup kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bekerja dalam kelompok, melakukan presentasi, menjaga hubungan baik dengan orang lain, dan segala keterampilan yang berkaitan dengan cara berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan intrapersonal adalah kemampuan mengelola diri sendiri, seperti manajemen waktu, menghadapi stres, memotivasi diri sendiri, tanggung jawab, berpikir kreatif, percaya diri, proaktif dan kemampuan meningkatkan diri menjadi pribadi yang positif.

Mengapa Soft Skill Penting?

Soft skill itu penting karena setelah lulus kuliah kita langsung dihadapkan pada masyarakat, dunia kerja, dimana kita harus berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda pemikiran, berbeda prinsip dan cara pandang, berbeda budaya dan masih banyak perbedaan lainnya.

Misalnya, lulusan teknik sipil bekerja di perusahaan konstruksi. Semasa kuliah tentunya Anda telah mempelajari cara membangun pondasi yang kuat, bahan apa saja yang perlu digunakan untuk jenis bangunan tertentu, serta pengetahuan teoritis dan teknis lainnya. Namun mungkin bagi lulusan baru yang belum memiliki pengalaman kerja mungkin akan kebingungan dengan proyek pertamanya, karena ternyata bekerja bukan sekedar menghitung dan menggambar. Namun sebaiknya Anda berkonsultasi dengan departemen keuangan, pemasaran, hukum, dan departemen terkait lainnya yang masing-masing memiliki anggaran dan prinsip tersendiri.

Jika semasa kuliah tugas anda hanya menggambar desain yang bagus, maka saat memasuki dunia kerja anda harus menghadapi banyak keterbatasan, misalnya anda harus mempertimbangkan bahan yang digunakan karena keterbatasan anggaran dari bagian keuangan, anda harus memperhatikan. . mengikuti tren pasar terkini agar dapat dipasarkan oleh bagian pemasaran, dan lain sebagainya. lainnya. Belum lagi harus bernegosiasi dengan klien yang bersikeras pada ide yang tidak bisa diimplementasikan dalam desain. Bagaimana Anda menjaga proyek tetap berjalan dan klien senang?

Jika dihadapkan pada situasi di atas, peran soft skill sangatlah penting. Kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi dan berpikir kritis sangatlah penting. Dan semua itu tidak diajarkan di ruang kuliah. Itu bahkan tidak ada di buku teks. Lantas, bagaimana cara mempelajari soft skill?

Bagaimana Cara Mempelajari Soft Skill?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, soft skill adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan ini sangat